1. Jelaskan Substansi
Dakwah Kontekstual dan Tekstual!
Jawab:
Tekstual, berasal dari kata teks yang bahan
tertulis untuk dasar memberikan pelajaran. Dengan demikian, tekstual
berarti ide, pelajaran, atau pemahaman yang didasarkan kepada sumber tertulis.
Tekstualis adalah sebuah istilah yang dinisbatkan pada ulama yang dalam
memahami hadis cenderung memfokuskan pada data riwayat dengan menekankan
kupasan dari sudut gramatikal bahasa. Dampaknya, pemikiran-pemikiran ulama
ulama terdahulu dipahami sebagai sesuatu yang final dan dogmatis.
Secara
etimologis, tekstual berasal dari kata benda bahasa Inggris text, yang berarti
isi, bunyi, dan gambar-gambar dalam sebuah buku.Tekstual juga berarti catatan
yang samapersis menurut naskahnya dan sama benar dengan naskahnya. Secara
terminologis, pemahaman tekstual adalah pemahaman yang berorientasi pada teks
dalam dirinya. Oleh karena itu, lewat pendekatan ini, wahyu dipahami
melalui pendekatan kebahasaan, tanpa melihat latar sosio-historis, kapan dan
dimana wahyu itu diturunkan.
Kontekstual, berasal dari kata konteks yang
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung dua arti: bagian sesuatu uraian
atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; dan situasi
yang ada hubungan dengan suatu kejadian.
Kontekstual
berasal dari bahasa Inggris, context yang
berarti istilah yang berhubungan dengan kata-kata, konteks, suasana, dan
keadaan. lalu menjadi contextual yang
berhubungan dengan konteks, atau dengan pengertian lain yakni keadaan atau
situasi dimana suatu kalimat atau perkataan itu dikatakan. dengan pengertian
tersebut, dapat diketahui bahwa Islam kontekstual adalah Islam yang dipahami
sesuai dengan situasi dan kondisi dimana Islam itu dikembangkan.
(Dakwah) dari tekstual menuju pendekatan
kontekstual. Dakwah tekstual cenderung memberi materi diberikan terlepas dari
apakah mereka membutuhkannya atau tidak, atau bahkan mungkin sudah tahu karena
sering mendengar. Pendekatan kontekstual menekankan pada upaya menjawab
kebutuhan masyarakat. Masalah yang dihadapi oleh orang-orang tidak hanya dapat
diselesaikan hanya dengan mendengarkan kuliah tetapi membutuhkan tindakan nyata
lebih konkret. Di era modern di mana teknologi informasi telah menjadi bagian
dari kehidupan Masyarakat modern, perlu menyesuaikan cara dakwah. Metode
sosialisasi dan internalisasi dari ajaran Islam harus selalu dibahas secara
mendalam agar lebih efektif. Tidak hanya itu terbatas pada pendekatan tekstual
tetapi harus menggunakan teknologi sebagai sarana dakwah. Itu karena di antara karakteristik
masyarakat modern adalah keterbukaan terhadap pengalaman baru dan kepercayaan
pada sains dan teknologi. Jadi, TIK untuk masyarakat modern telah menjadi
bagian dari kehidupan sehari-hari mereka
https://media.neliti.com/media/publications/128242-ID-membangun-dimensi-baru-dakwah-islam-dari.pdfhttp://staialmuhammadcepu.ac.id/jurnal/70/pendekatan-tekstual-dan-kontekstual-dalam-islam
2. Jelaskan Subtansi Dakwah Aktual / Bil Hal, menurut
Dahlan Iskan dan Didin Hafiduddin! (Disertai dengan contoh kegiatan konkret di
sekitar anda)
Jawab:
Islam
adalah agama dakwah, artinya agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan
dan mensyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia baik dalam keadaan
bagaimanapun dan dimanapun, karena maju mundurnya umat Islam sangat bergantung
dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukan. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang
menugaskan umatnya menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia
sebagai rahmatan lil alamin
https://media.neliti.com/media/publications/128242-ID-membangun-dimensi-baru-dakwah-islam-dari.pdf
Maka
diperlukan cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i (komunikator)
kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.
Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu
pandangan human oriented yang menempatkan penghargaan yang mulia atas diri
manusia. M. Abduh perpendapat bahwa hikmah adalah mengetahui rahasia dan faedah
di dalam tiap-tiap hal.
Wacana
dakwah bil-hâl yang muncul di awal 1980-an, mengemuka dan menarik perhatian
khalayak, setelah Dahlan Iskan, Menteri BUMN, pada pidato penganugrahan Doktor
Honoris Causa di bidang Ilmu Komunikasi dan Dakwah di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Wali Songo Semarang menyampaikan pentingnya dakwah bil-hâl dalam
mewujudkan umat Islam yang maju dan mandiri di bidang ekonomi. Sejak itu,
dakwah bil-hâl menjadi perbincangan hangat di kalangan umat Islam, seakan
menjawab keresahan masyarakat akan minimnya perhatian objek dakwah terhadap
permasalahan yang tengah dihadapi umat Islam saat ini yakni kemiskinan dan
kesenjangan ekonomi.
Istilah
dakwah bil-hâl merupakan istilah yang khos untuk menyebut dakwah dengan karya
nyata. Istilah ini meski sudah begitu populer, sebenarnya bukan merupakan
istilah yang secara umum jamak diketahui dalam khazanah intelektual Islam.
Istilah ini menurut banyak kalangan muncul pertama kali justru di Indonesia.
Tidak jelas siapa yang pertama kali mempopulerkannya, tapi menurut Dahlan
Iskan, istilah dakwah bil-hâl pertama kali dikenalkan oleh Effendy Zarkasi dan
tokoh yang aktif di bidang pemberdayaan umat Adi Sasono. Lahirnya istilah ini
juga dilatarbelakangi kondisi di mana masyarakat Islam saat itu banyak
tertinggal di bidang ekonomi. Dakwah bil-hâl diharapkan dapat menjawab
pertanyaan masih banyaknya umat Islam yang hidup dalam kemiskinan padahal
memiliki instrumen dan sistem nilai yang luar biasa yakni Islam.
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/dakwah/article/download/1776/1394
http://journals.ums.ac.id/index.php/profetika/article/download/1797/1345
http://eprints.ums.ac.id/31381/2/Bab_1.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/128242-ID-membangun-dimensi-baru-dakwah-islam-dari.pdf
3. Da’I Transformatif merupakan Dai yang memiliki keahlian atau
Exepertise dalam bidang tertentu, dari berbagai bidang ilmu yang secara
konsen memikirkan langkah – langkah konkret menyelesaikan
problematika keumatan dari berbagai sektor dan perspektif. Sebagai
mahasiswa/I dan Calon Sarjana Sosial ( S.Sos ), Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam ( KPI ), Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi ( FDIK
). Bagaimana bentuk Dakwah Transformatif yang akan anda lakukan
setelah lulus kuliah ( wisuda ), dan hal kecil apa yang sudah anda lakukan
saat ini untuk mewujudkan dakwah transformatif tersebut!
Jawab:
Exepertise dalam bidang tertentu, dari berbagai bidang ilmu yang secara
konsen memikirkan langkah – langkah konkret menyelesaikan
problematika keumatan dari berbagai sektor dan perspektif. Sebagai
mahasiswa/I dan Calon Sarjana Sosial ( S.Sos ), Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam ( KPI ), Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi ( FDIK
). Bagaimana bentuk Dakwah Transformatif yang akan anda lakukan
setelah lulus kuliah ( wisuda ), dan hal kecil apa yang sudah anda lakukan
saat ini untuk mewujudkan dakwah transformatif tersebut!
Jawab:
Dakwah transformatif yang akan insyaAllah saya lakukan setelah lulus kuliah
yaitu saya akan lebih memperlajari ilmu tentang agama islam dan mencari wawasan lebih luas lagi agar
ketika saya melakukan dakwah atau menyampaikan pesan kepada
masyarakat tidak ada kesalahan dan saya akan mempelajari bagaimana
caranya melakukan dakwah yang menarik agar masyarakat tidak bosan
ketika kita sedang mengadakan kajian dan alasan lain saya
mempelajari lebih lanjut tentang dakwah agama islam agar ketika adapertanyaan mengenai problematika atau masalah dalam kehidupan
masyarakat saya dapat menjawab dengan tepat dan dapat diterima oleh
masyarakat yang bertanya
yaitu saya akan lebih memperlajari ilmu tentang agama islam dan mencari wawasan lebih luas lagi agar
ketika saya melakukan dakwah atau menyampaikan pesan kepada
masyarakat tidak ada kesalahan dan saya akan mempelajari bagaimana
caranya melakukan dakwah yang menarik agar masyarakat tidak bosan
ketika kita sedang mengadakan kajian dan alasan lain saya
mempelajari lebih lanjut tentang dakwah agama islam agar ketika adapertanyaan mengenai problematika atau masalah dalam kehidupan
masyarakat saya dapat menjawab dengan tepat dan dapat diterima oleh
masyarakat yang bertanya
Share This :
comment 0 comments
more_vert